Wayangyang telah mereka buat, dipentaskan dalam sebuah pertunjukan wayang kardus yang digarap secara bersama-sama oleh siswa itu sendiri. Pelan-pelan cara ini membuat siswa mencoba untuk mencintai wayang. Ternyata kuncinya adalah kebiasaan, membiasakan setiap saat akhirnya menjadikan mereka mencintai.
12 menyerupai tokoh dongeng memudahkan siswa dalam mengetahui watak para tokoh dan memahami peran setiap tokoh dalam dongeng. selain itu mempermudah siswa dalam memahami isi dongeng yang telah 3. Cara Membuat Media Wayang Kertas Cara pembuatan media wayang 1. Siapkan kardus bekas. boleh kardus apa saja asalkan tidak terlalu tebal agar mudah dipotong; 2. Siapkan kertas karton/ HVS putih. buatlah gambar yang diinginkan tergantung tema yang diangkat; 3. Warnai gambar sesuai selera, kalau bisa disesuaikan dengan warna objek gambar aslinya; 4. Potonglah gambar yang telah dibuat; 5. Tempel gambar yang telah dipotong ke kardus yang telah disediakan tadi; 6. Potonglah kardus sesuai bentuk gambar yang dibuat; 7. Terakhir, beri penyanggah gambar bisa berupa kayu sehingga memudahkan untuk dipegang dan 4. Kekurangan dan Kelebihan Media Wayang Kertas 10 Ngadino, Pengembangan Media Pembelajaran, Surakarta Pendidikan Profesi Guru FKIP UNS, 2009, h. 65 11 diakses 30 Oktober 2015 pukul 13 Media wayang dapat membantu mengembangkan analisis siswa dan membawanya ke konsep yang abstrak. wayang yang bentuknya menyerupai tokoh dongeng memudahkan siswa dalam mengetahui watak para tokoh dan memahami peran setiap tokoh dalam dongeng. selain itu mempermudah siswa dalam memahami isi dongeng yang telah didengarnya, sehingga penggunaan wayang sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan. kelebihan tersebut antara lain 1. Mampu meningkatkan ketrampilan menyimak dongeng. 2. Efesien terhadap waktu, tempat, biaya, dan persiapan. 3. Dapat mengembangkan imajinasi dan aktivitas siswa dalam suasana gembira. 4. Penggunaan simbol yang sesuai langsung mengenai sasaran serta dapat mengembangkan suatu ide atau pesan peristiwa secara 5. Wayang bersifat acceptable artinya, wayang sendiri merupakan bagian khasanah kebudayaan bangsa. 6. Media yang mudah dibuat, murah dan praktis. 7. Bentuknya unik dan menarik. 8. Mudah penggunaanya. 9. Mengasah kreativitas guru. Sedangkan kekurangan dari media wayang yaitu 1. Bagi guru yang tidak bisa bersuara keras, hal ini akan menghambat penyampaian pesan yang ingin disampaikan. 12 diakses 24/ 10/ 15 14 2. Menuntut guru untuk lebih kreatif dalam menciptakan bentuk-bentuk wayang, sehingga bagi guru yang tidak mau mencurahkan kreativitasnya, hal ini tentu akan menjadi sulit. 3. Menuntut guru untuk bisa totalitas dalam menyampaikan dongeng 4. Guru harus bisa mengendalikan siswa yang ribut disamping menyelesaikan tugasnya dalam mendongeng, hal ini memerlukan keahlian khusus dan pribadi guru yang sabar. B. Peningkatan Pemahaman 1. Pengertian Peningkatan Pemahaman Secara bahasa peningkatan adalah proses, cara, perbuatan menigkatkan usaha, kegiatan, dan Sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau Peningkatan pemahaman adalah suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kefahaman terhadap suatu hal, yang dimaksud adalah meningkatkan kefahaman siswa terhadap suatu materi atau topik. Rasulullah saw bersabda dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhori. ي ا بلا او يأولو ي ع اوغّلب “Sampaikanlah ajaranku kepada orang lain walaupun sedikit”. HR. Bukhari. 2. Jenis Perilaku Pemahaman 13 Depdikbud, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta Balai Pustaka, 1989, h. 51. 14 15 Pemahaman termasuk dalam tujuan dan perilaku atau respon, yang merupakan pemahaman dari pesan literal yang terkandung dalam komunikasi untuk mencapainya. Adapun jenis perilaku pemahaman mencakup 1. Pemahaman Terjemahan Terjemahan suatu pengertian yang berarti bahwa seseorang dapat mengkomunikasikan ke dalam bahasa lain, istilah lain atau menjadi bentuk lain. Tingkah laku menerjemahkan bergantung pada kemampuan menerjemahkan dan pada ketersediaan materi pengetahuan yang relavan. Jika seseorang dapat memaknai bagian dari suatu komunikasi dalam istilah atau konteks yang berbeda, ia akan mampu untuk terlibat dalam cara berfikir yang lebih kompleks. 2. Pemahaman Interpretasi Dasar untuk menginterpretasikan adalah harus mampu menerjemahkan dari bagian isi komunikasi yang tidak hanya kata-kata atau frasa-frasa akan tetapi termasuk berbagai perangkat yang dapat dijelaskannya. Kemampuan tersebut, melampaui bagian ke bagian isi materi pada saat komunikasi, untuk memahami hubungan antara berbagai bagian dari suatu pesan yang disusun kembali dalam pikiran. Hal tersebut, artinya seseorang dalam menyimak komunikasi terdapat beberapa pandangan yang bermakna, secara total yang disimpan dan dihubung-hubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebagai pengalaman dan dapat dijadikan ide-ide. Penafsiran 16 merupakan kemampuan, di dalam mengenali hal-hal penting dan membedakan dari aspek-aspek yang relative tidak relevan dalam komunikasi. 3. Pemahaman Ekstrapolasi Ekstrapolasi mencakup pemikiran atau prediksi yang dilandasi oleh pemahaman kecenderungan atau kondisi yang dijelaskan dalam komunikasi. Menginterpretasikan adalah harus mampu menerjemahkan dari bagian isi komunikasi yang tidak hanya kata-kata atau frasa-frasa akan tetapi termasuk berbagai perangkat yang dapat dijelaskannya. Kemampuan tersebut, melampaui bagian ke bagian isi materi pada saat komunikasi, untuk memahami hubungan antara berbagai bagian dari suatu pesan dan disusun kembali dalam pikiran. Hal tersebut, artinya seseorang dalam menyimak komunikasi terdapat beberapa pandangan yang bermakna, secara total yang disimpan dan dihubung-hubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebagai pengalaman dan dapat dijadikan ide-ide. Penafsiran merupakan kemampuan, di dalam mengenai hal-hal penting dan membedakan dari aspek-aspek yang relative tidak relavan dalam 3. Domain Peningkatan Pemahaman 15 Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Kognitif, Bandung PT Remaja Rosdakarya, 2012, h. 44-49 17 Berbicara mengenai peningkatan pemahaman, di dalam sebuah teori pendidikan yaitu Taksonomi Bloom yang mengklasifikasikan tujuan pendidikan ke dalam bentuk domain/ ranah/ kawasan, yaitu 1. Cognitive Domain/ Ranah Kognitif Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan ketrampilan berpikir. Ranah ini terbagi dalam beberapa aspek yaitu a. Aspek pengetahuan, mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. b. Aspek pemahaman, mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari c. Aspek penerapan, mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus/ problem yang konkret dan baru. d. Aspek analisis, mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhuan atau organisasianya dapat dipahami dengan baik. e. Aspek sintesis, mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru. f. Aspek evaluasai, mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan tanggung jawab pendapat itu, yang berdasarkan kriteria tertentu. 2. Affektive Domain/ Ranah Afektif 18 Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, Apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Ranah ini terbagi dalam beberapa aspek yaitu a. Aspek penerimaan, mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu, seperti buku pelajaran atau penjelasan yang diberikan oleh guru. b. Aspek partisipasi, mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. c. Aspek penilaian/ penentuan sikap, mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu. d. Aspek organisasi, mencakup kemampuan untuk membentuk suatu system nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan. e. Aspek pembentukan pola hidup, mencakp kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian rupa, sehingga menjadi milik pribadi internalisasi dan menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengukur kehidupannya sendiri. 3. Psychomotoric Domain/ Ranah Psikomotorik Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek ketrampilan motorik, seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin. Ranah ini tetbagi dalam beberapa aspek yaitu a. Aspek persepsi, mencakup kemampuan untuk mengadakan 19 berdasarkan pembedaan antara cirri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. b. Aspek kesiapan, mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan. c. Aspek gerakan terbimbing, mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan imitasi. d. Aspek gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancer, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan. e. Aspek gerakan kompleks, mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancer, tepat, efisien. f. Aspek penyesuaian pola gerakan, mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu arah ketrampilan yang telah mencapai kemahiran. g. Aspek Kreatifitas, mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif 16 20 4. Tipe Peningkatan Pemahaman Dalam penelitian ini peningkatan pemahaman yang dimaksud terfokus pada salah satu ranah dalam teori hasil belajar taksonomi Bloom yakni ranah kognitif, khususnya aspek pengetahaun dan pemahaman. Allah berfirman dalam Surat Al-Mujadalah ayat 11 ل اجملا اج ملعلا اوتوا ني لاو مك م او ما ني لا ه عف ي ١١ “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat.” QS. Al-Mujadalah 11 Tipe pemahaman setingkat lebih tinggi dari tipe pengetahuan, namun tidak berarti bahwa pengetahuan tidak perlu ditanyakan, sebab untuk dapat memahami perlu terlebih dahulu mengerti atau Pengetahuan berkenaan dengan mengingat kembali hal-hal yang khusus dan generalisasi, metode dan proses, pola, struktur, dan Pengetahuan yang dimiliki oleh individu dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengetahuan umum general knowledge dan pengetahuan khusus domain specific knowledge. Pengetahuan umum general knowledge adalah informasi yang sangat berguna untuk memecahkan atau digunakan melaksanakan berbagai macam tugas yang berbeda. Sedangkan pengetahuan khusus domain specific knowledge ialah 17 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung Remaja Rosdakarya, 1995, h. 24. 18 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung Sinar Baru Algensindo, 2010, h. 78. 21 informasi yang dapat digunakan hanya dalam situasi tertentu atau yang hanya dapat diterapkan dalam satu topik Selain itu, pengetahuan juga dapat dikategorikan menjadi tiga macam yaitu pengetahaun deklaratif, pengetahuan procedural, dan pengetahaun kondisional. 1. Pengetahuan Deklaratif Pengetahuan Deklaratif adalah “mengetahui tentang” knowing that suatu kasusu atau masalah, biasanya berupa fakta-fakta, opini-opini, kepercayaan, aturan-aturan, puisi, lirik lagu, teori-teori, dan lain-lain. Gegne menyebutkan pengetahuan deklaratif sebagai informasi verbal verbal information. 2. Pengetahuan Prosedural Pengetahuan Prosedural adalah “mengetahui bagaimana” knowing how untuk melakukan sesuatu atau memecahkan sebuah kasu. Pengetahuan ini harus ditunjukkan dengan tingkah laku atau tindakan. Pengetahuan ini juga disebut ketrampilan intelektual skill intellectual. 3. Pengetahuan Kondisional Pengeathuan Kondisional adalah “Mengetahui kapan dan mengapa” knowing when and why untuk menggunakan pengetahuan 19 22 deklaratif dan pengetahuan procedural. Pengetahuan ini juga disebut strategi kognitif cognitive strategies.20 Aspek pengetahuan, mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Aspek dapat diidentifikasi dari kemampuan internal yang ditunjukkan peserta didik yaitu kemampuan mengetahui akan beberapa hal yaitu istilah-istilah, fakta, aturan-aturan, urutan, metode, dan lain-lain. Dalam aspek pengetahuan ini ada beberapa kata kerja operasional yang bidigunakan antara lain 20 23 1 Mengidentifikasi; 2 Menyebutkan; 3 Memberi nama; 4 Menyusun daftar; 5 Menggaris bawahi; 6 Menjodohkan; 7 Memilih; 8 Memberikan 21 25 Aspek selanjutnya adalah pemahamn, yang dimaksud di sini adalah siswa mengetahui apa yang dikomunikasikan dan dapat menggunakan bahan atau gagasan tanpa perlu menghubungkannya dengan materi lain atau melihat Aspek pemahaman dapat diidentifikasi dari beberapa kemampuan internal yang ditunjukkan oleh siswa, kemampuan tersebut antara lain 1 Kemampuan menerjemahkan; 2 Kemampuan menafsirkan; 3 Kemampuan memperkirakan; 4 Kemampuan menentukan; 5 Kemampuan memahami; 6 Kemampuan mengartikan. Dalam aspek pemahaman ini, ada beberapa kata kerja operasional yang dapat diterapkan, yaitu 22 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung Sinar Baru Algensindo, 2010, h. 78. 1 Menjelaskan. 2 Menguraikan. 3 Merumuskan. 4 Merangkum. 5 Mengubah. 6 Memberikan contoh. 7 Menyadur. 8 Meramalkan. 9 Memperkirakan. 10 23 5. Jenis Pemahaman Ada empat jenis pemahaman yang sering diketahui dari berbagai sumber referensi yaitu 1. Pemahaman Literal Pemahaman literal adalah pemahaman terhadap apa yang dikatakan atau disebutkan penulis dalam teks bacaan. Pemahaman ini diperoleh dengan memahami arti kata, kalimat, dan paragraph dalam kontek bacaan. Untuk membangun pemahaman literal ini dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan arahan dengan beberapa kata Tanya, yaitu siapa, apa, kapan, bagaimana, dan Senada dengan pendapat di atas, bahwa pemahaman literal adalah pemahaman yang difokuskan pada bagian-bagian yang langsung tertulis pada bacaan sehingga dalam pelaksanaannya tidak memerlukan ketrampilan berpikir tingkat 2. Pemahaman Interpretatif Pemahaman interpretatif adalah pemahaman terhadap apa yang dimaksudkan oleh penulis dalam teks bacaan. Pemahaman ini meliputi kegiatan-kegiatan penalaran sebagai berikut 1 Menarik kesimpulan. 2 Membuat generalisasi. 24 Samsu Samadayo, Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca, Yogyakarta Graha Ilmu, 2011, h. 20. 25 26 3 Memahami hubungan sebab akibat. 4 Membuat perbandingan-perbandingan. 5 Menemukan hubungan-hubungan baru antara fakta yang disebut dalam 3. Pemahaman Kritis Pemahaman kritis adalah pemahamn yang lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan pemahaman interpretatif, artinya dalam pemahaman interpretatif, penalaran yang dilakukan masih berada dalam lingkup memahami apa yang dikemukakan oleh penulis, sedangkan dalam pemahamn kritis, disamping memahami apa yang ditulis juga memberikan reaksi secara personal berupa pertimbangan-pertimbangan penilaian terhadap kualitas, ketepatan, dan ketelitian, serta masuk Pemahaman kritis menuntut siswa menganalisis materi yang dibaca dengan memperhatikan kata-kata kunci, mengabaikan bagian yang tidak relevan. Kegiatan analisis ini biasanya dilakukan pengarang atau apa yang hanya diekspresikan secara 4. Pemahaman Kreatif Pemahaman kreatif adalah pemahamn yang paling tinggi tingkatannya. Dalam proses pemahaman kreatif ini pertama-tama harus 26 Ibid, h. 21. 27 Ibid, h. 22. 28 ibid, h. 23. 27 memahami bacaan secara literal, kemudian mencoba untuk menginterpretasikan dan memberikan reaksinya berupa penilaian, selanjutnya mengembangkan pemikiran-pemikirannya sendiri untuk membentuk gagasan baru, mengembangkan wawasan baru, pendekatan baru, serta pola berfikir. Kemudian secara kreatif menciptakan sesuatu baik yang bersifat konseptual maupun 6. Indikator Pemahaman Indikator pemahaman konsep antara lain adalah 1 Menyatakan ulang sebuah konsep, yaitu mampu menyebutkan definisi berdasarkan konsep esensial yang dimiliki oleh sebuah objek. 2 Mengklarifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya yaitu mampu menganalisis suatu objek dan mengklasifikasikannya menurut sifat-sifat atau cirri-ciri tertentu yang dimiliki sesuai dengan konsepnya. 3 Memberi contoh dan non contoh dari konsep yaitu mampu memberikan contoh lain dari sebuah objek baik untuk contoh maupun non contoh. 4 Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis yaitu mampu menyatakan suatu objek dengan berbagai bentuk representasi, misalkan dengan mendaftarkan anggota dari suatu objek. 29 28 5 Mengaplikasikan konsep atau alogaritma pemecahan masalah yaitu mampu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis sebagai suatu logaritma pemecahan masalah. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, indicator pencapaian pemahaman konsep adalah dapat menyatakan ulang sebuah konsep yang telah diajarkan, dapat mengklasifikasikan suatu objek berdasarkan sifat-sifat atau cirri-ciri tertentu, memberikan contoh dan non contoh dari sebuah konsep, menyajikan konsep dari berbagai bentuk, mengembangkan syarat perlu dan cukup serta dapat mengaplikasikan konsep dalam pemecahan masalah. C. Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam 1. Pengertian Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kalimat sejarah kebudayaan Islam terdiri dari tiga kata yaitu, sejarah, kebudayaan, dan Islam. berikut akan dijelaskan pengertian masing-masing kata tersebut. Kata “Sejarah” dalam bahasa arab berasal dari kata “syajarah” yang berarti pohon atau sebatang pohon, apapun jenis jenis pohon tersebut, dengan demikian sejarah “syajarah” berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan suatu pohon mulai sejak benih pohon itu sampai segala hal yang dihasilkan oleh pohon tersebut, atau dengan kata lain sejarah atau "syajarah" adalah catatan detail tentang suatu pohon dan segala sesuatu 29 yang dihasilkannya. Dengan demikian, sejarah dapat diartikan catatan detail dengan lengkap tentang segala Menurut istilah sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar benar terjadi di masa lampau. Dapat disimpukan bahwa sejarah adalah suatu kejadian atau peristiwa yang yang di catatat dengan lengkap dan benar benar terjadi di masa lampau. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansakerta yaitu “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari buddhi budi atau akal. Budi mempunyai arti akal, kelakuan, dan norma. Sedangkan “daya” berarti hasil karya cipta manusia. Dengan demikian, kebudayaan adalah semua hasil karya, karsa dan cipta manusia di masyarakat. Istilah "kebudayaan" sering dikaitkan dengan istilah "peradaban". Perbedaannya kebudayaan lebih banyak diwujudkan dalam bidang seni, sastra, religi dan moral, sedangkan peradaban diwujudkan dalam bidang politik, ekonomi, dan teknologi. Apabila dikaitkan dengan Islam, maka Kebudayaan Islam adalah hasil karya, karsa dan cipta umat Islam yang didasarkan kepada nilai-nilai ajaran Islam yang bersumber hukum dari al-Qur'an dan sunnah Nabi. Sedangkan Islam, Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan tuhan kepada manusia melalui Muhammad sebagai 30 www. pada 31 maret 2014 pukul Wib 31 Tim penyusun studi islam IAIN sunan ampel surabaya, pengantar studi islam Surabaya Sunan Ampel Press, 2010, 9 30 Dan datangnya dari Allah, baik dengan perantaraan malaikat Jibril, maupun langsung kepada Nabi Muhammad Saw. Secara etimologis, Islam memiliki sejumlah derivasi kata turunan, antara lain 32 1 Aslama, yang berarti menyerahkan diri, taat, tunduk dan patuh sepenuhnya. 2 Salima, berarti selamat, sejahtera, sentosa, bersih dan bebas dari cacat/cela. 3 Salam,berarti damai, aman dan tentram. 4 Sullam,yang artinya tangga alat bantu untuk naik ke atas. Berdasarkan pengertian etimologi ini, maka secara garis besarnya Islam mengandung makna penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah yang dibuktikan dengan sikap taat, tunduk dan patuh kepada ketentuannya, guna terwujudnya suatu kehidupan yang selamat, sejahtera, sentosa, bersih dan bebas dari cacat/cela dalam kondisi damai, aman, dan tentram serta berkualitas. Sebagai gambaran umum dari kehidupan yang Islami. Dari pengertian Islam diatas dapat disimpulkan bahwa islam merupakan agama samawi yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw sebagai petunjuk bagi manusia agar kehidupannya membawa rahmat bagi seluruh alam. 32 31 Kesimpulan dari Sejarah Kebudayaan Islam adalah kejadian atau peristiwa masa lampau yang berbentuk hasil karya, karsa dan cipta umat Islam yang didasarkan kepada sumber nilai-nilai Islam. 2. Hakikat Mata Pelajaran Sejarah Pendidikan Islam di Madrasah Ibtidaiyah Sejarah kebudayaan islam di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berpartisipasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari sejarah masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW, sampai dengan masa khulafaurrasyidin. Secara subtansial, mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati kebudayaan sejarah kebudayaan Islam, yang mengandul nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatik kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik. Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut33 33 Peraturan Mentri Agama RI nomor 2 tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Starndar 32 1 Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma islam yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban islam. 2 Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan. 3 Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah. 4 Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah islam sebagai bukti peradaban umat islam dimasa lampau. 5 Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah islam, meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban islam. 3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MI Ruang lingkup sejarah kebudayaan Islam di madrasah ibtidaiyah meliputi 34 34 33 1 Sejarah masyarakat arab pra-islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad Saw. 2 Dakwah Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya, yang meliputi kegigihan dan ketabahannya dalam berdakwah, kepribadian Nabi Muhammad Saw, hijrah Nabi Muhammad Saw ke Thoif, peristiwa isra’ mi’raj Nabi Muhammad Saw. 3 Peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw ke Yastrib, keperwiraan Nabi Muhammad Saw, peristiwa fatkhul makkah, dan peristiwa akhir Rasulullah Saw. 4 Peristiwa-peristiwa pada masa Khulafaurrasyidin. 5 Sejarah perjuangan tokoh agama islam di daerah masing-masing. 4. Manfaat Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam 1 Menumbuhkan rasa cinta kepada kebudayaan Islam yang merupakan buah karya kaum muslimin masa lalu. 2 Memahami berbagai hasil pemikiran dan hasil karya para ulama untuk diteladani dalam kehidupan sehari-hari. 3 Membangun kesadaran generasi muslim akan tanggung jawab terhadap kemajuan dunia Islam. 4 Memberikan pelajaran kepada generasi muslim dari setiap kejadian untuk mencontoh/meneladani dari perjuangan para tokoh di masa lalu 34 guna perbaikan dari dalam diri sendiri,masyarakat,lingkungan negerinya serta demi Islam pada masa yang akan datang. 5 Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah diraih umat terdahulu. 5. Materi Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW a. Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Padapembahasan kali ini saya dapat berbagi informasi tentang Sanggit: Wayang Kardus, Info ini dihimpun berasal dari berbagai sumber menjadi mohon maaf kalau informasinya kurang lengkap atau kurang tepat. Artikel kali ini juga mengkaji berkenaan Cara Membuat Jam Dinding Dari Karton – Model Rumah Minimalis 2020, Membuat jam dinding dari kardus bekas/ menemani
Langkahdan juga bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat pesawat mini dari botol bekas ini cukup mudah kok dimana, bunda harus menyiapkan botol plastik dengan ukuran sedang ditambah kardus bekas, lalu bunda juga menyiapkan karakter beserta pensil, penggaris dan juga gunting, dan tambahkan sedikit chat dengan menggunakan cat poster misalnya
Caramembuat rumah kucing dari kardus bisa dikatakan sangat mudah anda bisa menyiapkan beberapa bahan sederhana yang nantinya akan digunakan untuk membentuk rumah kardus yang nyaman. Ambil pisau cutter dan buatlah
Salahsatu mainan ketika kemarin si Bungsu sakit adalah kotak ajaib yang saya buat dari kardus Tempra, obat penurun demam yang tepercaya. baru kemudian melanjutkan membuat wayang dari tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita. , Kambing-Kambing, dan beberapa penduduk. Sebagai pemanis, saya buat gambar untuk latar cerita. Cara Membuat Tokoh
Berikutcara bikinnya: Masukkan kado ke dalam kotak, bungkus dengan kertas kado yang sudah kamu pilih. Kamu pun bisa membungkus kado tanpa kotak, tergantung dari barangnya. Jika hadiahnya berupa kain, kamu bisa membungkusnya tanpa perlu menggunakan kotak kado. Kain bisa kamu lipat menjadi persegi atau persegi panjang.
YMD1g. r3m2fh9ng2.pages.dev/453r3m2fh9ng2.pages.dev/406r3m2fh9ng2.pages.dev/275r3m2fh9ng2.pages.dev/61r3m2fh9ng2.pages.dev/430r3m2fh9ng2.pages.dev/173r3m2fh9ng2.pages.dev/527r3m2fh9ng2.pages.dev/482
cara membuat wayang dari kardus yang mudah